Santo Josemaría Escrivá

SANTO JOSEMARÍA ESCRIVÁ (1902 – 1975)

Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, hari Sabtu, 27 Juni 2009, pukul 10.15, di Kapel St. Theresia Lisieux, Gereja Maria Bunda Karmel, Kemanggisan, Jakarta, saya diundang oleh Father Francis Zen Taufik untuk bersama-sama Mgr. Leopoldo Girelli (Duta Besar Vatikan) mempersembahkan perayaan ekaristi memperingati Santo Josemaría Escrivá.

Santo Escrivá, nama lengkapnya Josemaría Escrivá de Balaguer y Albás, di Indonesia tampaknya belum terlalu populer, namun karya-karya para pengikutnya yang tergabung dalam Opus Dei, sudah amat kita kenal. Opus Dei menjadi semakin populer ketika Dan Brown dalam The Da Vinci Code mengaitkannya sebagai “lembaga rahasia” gereja Katolik, yang mencampur-adukkan fiksi dengan fakta, sehingga membingungkan banyak orang yang sejatinya memang tidak (belum) mengenal Opus Dei.

Josemaría Escrivá lahir di Barbastro, Spanyol,  9 Januari 1902. Menerima tahbisan imamat 28 Maret 1925 di Saragossa, Spanyol.

Berdasarkan inspirasi Ilahi, Josemaría Escrivá mendirikan Opus Dei pada 28 Oktober 1928. Opus Dei kemudian berkembang ke berbagai kawasan sebagai sebuah gerakan dalam Gereja Katolik yang bertujuan mengajak sebanyak mungkin orang untuk mencapai kesucian hidup. Hal ini tentu tidaklah aneh karena menjadi inti pesan Yesus sendiri.

Paus Yohanes Paulus II menetapkan Opus Dei sebagai Prelatur Pribadi pada tahun 1982, yang sekaligus menjadikan Opus Dei sebagai sebuah lembaga atau organisasi yang terdiri dari awam Katolik, yang hendak melayani Tuhan dengan menunaikan tugas sehari-hari sesempurna mungkin.

Josemaría Escrivá wafat pada 26 Juni 1975 di Roma, di kamar tempat dia biasanya bekerja, setelah menatap dengan penuh kasih gambar Bunda Maria untuk terakhir kalinya. Banyak kesaksian tentang bantuan rohani maupun jasmani yang dialami oleh mereka yang memohon doa melalui perantaraannya, termasuk aneka penyembuhan ajaib yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Proses kanonisasi Josemaria Escriva selesai dan diumumkan secara resmi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 6 Oktober 2002 dan hari peringatannya dirayakan pada tanggal 26 Juni setiap tahunnya.

Jenazah Santo Josemaría Escrivá diistirahatkan di Gereja Prelatura Santa Maria Ratu Pencinta Damai, Viale Bruno Buozzi no. 75, Roma. Berikut beberapa buku terkait Santo Josemaría Escrivá yang diterbitkan oleh Penerbit OBOR dalam Bahasa Indonesia:

CAMINO – Jalan

Sebuah buku yang dahsyat, radikal, dan sangat Kristiani, yang lahir dari hati dan hidup Santo Josemaría Escrivá, sang pendiri Opus Dei. Ajaran-ajarannya mengantar orang untuk menjadi kudus melalui pekerjaan dan hidup sehari-hari, sekecil apapun itu.

Santo Josemaria Escriva berkata, “Segala sesuatu yang manusiawi bukanlah hal-hal yang asing bagi Yang Ilahi… aku menghadiahkan engkau sebuah buku ‘Kehidupan Kristus’, semoga engkau mencari Kristus. Semoga engkau menemukan Kristus, dan semoga engkau mencintai Kristus. Ini adalah tiga tahap yang sangat jelas. Apakah engkau telah mencoba mulai dengan tahap yang pertama?”

Camino memuat 999 butir tulisan rohani Santo Josemaría Escrivá dan tetap aktual sebagai  bacaan wajib para pengikut Kristus yang hidup di zaman modern ini.

AU PAS DE DIEU – Seirama Langkah Tuhan

Buku ini ditulis oleh Franqois Gondrand, sekretaris pribadi Santo Josemaría Escrivá yang aman mengenal kepribadian dan kehidupannya sehari-hari. Edisi Bahasa Indonesia diterbitkan oleh Penerbit OBOR pada Januari 2012, bekerja sama dengan pimpinan Opus Dei di Indonesia.

Bagi Santo Josemaría Escrivá, terbentuknya Opus Dei pada tahun 1928 merupakan awal dari suatu petualangan rohani yang menakjubkan, sesuatu yang di kemudian hari mempunyai pengaruh yang sangat luas, dan membuka jalan baru menuju Tuhan, dengan visi yang mengagumkan. Sejak saat itu sampai wafatnya, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mewartakan jalan tersebut tanpa kenal lelah.

Siapakah pribadi yang mengagumkan ini? Apa saja jalan yang telah ditempuhnya, pertama-tama sebagai seorang imam dan kemudian sebagai pendiri Opus Dei yang dibangun seirama langkah Tuhan? Apa saja suka duka yang dijumpainya dalam petualangan ini? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dalam biografi pendiri Opus Dei ini.

Buku ini juga menuntun kita untuk lebih mendalami sejarah, karakteristik, dan spiritualitas yang menopang Opus Dei dan untuk mengenal alasan-alasan perkembangannya yang demikian pesat-pada saat ia meninggal sekitas 60.000 anggotanya telah tersebar di lima dunia.

 Agustinus Surianto Himawan

Informasi lengkap dapat diakses melalui www.opusdei.org