70 TAHUN KARDINAL IGNATIUS SUHARYO
Pengangkatan Monsinyur Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Uskup Agung Jakarta, sebagai Kardinal diumumkan oleh Paus Fransiskus dalam kesempatan Doa Angelus di Lapangan St. Petrus, Vatikan, pada 1 September 2019. Pelantikannya bersama 12 kardinal baru lainnya dilakukan dalam Konsistori Kardinal di Basilika St. Petrus, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Pagi ini saya kebetulan membaca tentang Merpati Putih dan Kardinal Merah. Ada yang menarik:
The White Dove & Red Cardinal Bird Symbol in Christianity.
The white dove represents the purity and peace in the light of the spirit. The red cardinal represents the fire and vitality of the living spirit, also symbol of the living blood of Christ.
Both cardinals and blood have long been symbols of vitality, and in the Christian context, that vitality is everlasting. “By His blood we are freed from sin to serve the living God, to glorify Him, and to enjoy Him forever.”
Traditionally, the red cardinal is symbolic of life, hope and restoration.


Red Cardinal atau dikenal sebagai Northern Cardinal (Cardinalis cardinalis) adalah jenis burung berkicau yang bisa memiliki Panjang sampai 21-24 cm dengan berat 40-50 gram bagi burung dewasa. Habitat populasinya meliputi bagian tenggara Kanada, bagian timur Amerika Serikat, terus ke bawah sampai Mexico dan Guatemala. Keindahan bulunya, tampilannya yang gagah, plus kicauan yang indah, membuat orang ingin memeliharanya. Burung impor ini di Indonesia telah berhasil ditangkarkan oleh MBOF Megananda, Ciluar, Bogor.
Itu sedikit tentang Burung Kardinal Merah, yang warna dan kekhasannya dipakai juga menjadi identitas jubah seorang Kardinal dalam Gereja Katolik agar ia menjadi lambang kehidupan, harapan dan pembaruan. Entah mengapa, tulisan itu menginspirasi saya untuk menulis lebih jauh tentang sosok seorang kardinal asal Indonesia, bertepatan dengan hari kelahirannya, hari ini.
Satu dari Tiga Kardinal Indonesia
Sampai saat ini baru ada tiga orang Indonesia yang diangkat menjadi Kardinal, yaitu Alm. Kardinal Yustinus Darmoyuwono (Uskup Agung Semarang, menjadi Kardinal pada 1967), Kardinal Julius Darmaatmadja SJ (Uskup Agung Semarang, menjadi Kardinal pada 1994, dua tahun kemudian menjadi Uskup Agung Jakarta), dan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo (Uskup Agung Jakarta).
Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo lahir di Sedayu, Sleman, Yogyakarta, pada 9 Juli 1950. Menerima tahbisan imamat pada 26 Januari 1976 dari tangan Kardinal Justinus Darmojuwono. Ditunjuk menjadi Uskup Agung Semarang pada 21 April 1997. Konsekrasi sebagai Uskup dilakukan oleh Kardinal Julius Riyadi Darmaatmadja SJ pada 22 Agustus 1997. Diangkat sebagai Uskup Militer (Ordinariatus Castrensis Indonesia) pada 2 Januari 2006. Diangkat menjadi Uskup Koajutor KAJ pada 25 Juli 2009 dan setahun kemudian menjadi Uskup Agung Jakarta pada 28 Juli 2010. Dilantik sebagai Kardinal oleh Paus Fransiskus pada 5 Oktober 2019 dengan gelar Kardinal Imam dari Spirito Santo alla Ferratella. Tugas rangkap diterimanya pada 21 Februari 2020 sebagai anggota pada Kongregasi Propaganda Fide.

Kardinal & Tugas Khusus
Kardinal adalah orang yang dipilih dan ditunjuk secara bebas oleh Paus untuk kebutuhan pastoral Gereja Katolik Sedunia. Mereka menjadi orang-orang khusus dalam sebuah kolegialitas bersama Bapak Suci mempertimbangkan banyak hal terkait Umat Allah. Ada yang harus memimpin Kongregasi (semacam departemen) dan lembaga-lembaga tertentu. Namun ada juga yang menjadi penasihat untuk kawasan tertentu. Mereka sering disebut sebagai para Pangeran Gereja.
Sampai saat ini total ada 221 Kardinal yang masih hidup, terdiri dari 122 Kardinal Elektoral (yang bisa memilih dan dipilih menjadi Paus) dan 99 Kardinal Non-Elektoral. Kardinal tertua dalam usia adalah Kardinal Albert Vanhoye SJ (kelahiran 24 Juli 1923, 97 tahun), sedangkan Kardinal termuda dalam usia adalah Kardinal Luis Antonio Gokim Tagle (kelahiran 21 Juni 1957, 63 tahun) yang memimpin Kongregasi Propaganda Fide sejak 8 Desember 2019.
Memasuki usia 70, pada 23 Juni 2019, Kardinal Ignatius Suharyo ditunjuk menjadi anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama (Pontificium Consilium pro Dialogo inter Religiones), sebuah departeman dalam Kuria Roma yang ambil bagian dalam memajukan dialog antaragama sebagai pengejawantahan semangat Nostra Aetate, hasil Konsili Vatikan II.
Hal ini sekaligus menjadi tanda kepercayaan Gereja terhadap Rama Kardinal Suharyo untuk menjadi lambang kehidupan, harapan dan pemulihan tata dunia yang lebih baik dan damai.
Salam dan doa saya di hari istimewa ini,
Jakarta, 9 Juli 2020
Agustinus Surianto Himawan