MINGGU PALMA (Memasuki Minggu Sengsara)

Beberapa hari yang lalu dirayakan Hari Minggu Palma. Di seluruh dunia, umat Katolik datang ke gereja sambil membawa daun-daun palma yang akan diberkati dalam perayaan tersebut. Ada juga beberapa gereja telah menyiapkan daun-daun palma untuk memudahkan umatnya. Daun palma ditempatkan di meja khusus untuk diberkati, diperciki air suci, dan didupai oleh uskup atau imam pemimpin upacara.

Minggu Palma mengawali minggu sengsara. Akan berakhir dengan trihari suci yang memuncak pada pesta Paskah kebangkitan Yesus Kristus. Tradisi liturgi Gereja Katolik dimeriahkan dengan pemberkatan daun-daun palma untuk mengenang kembali peristiwa masuknya Yesus ke Yerusalem dengan menunggang kuda, dielu-elukan sebagai raja.

Palm Sunday 2

Gereja-gereja besar yang memiliki halaman luas umumnya akan mengawali upacara di halaman luar, atau di lapangan yang dekat dengan lokasi gereja. Dari sini mereka berarak memasuki gedung gereja sambil menyanyikan lagu-lagu pujian yang menggambarkan suasana saat Yesus memasuki kota Yerusalem 2000 tahun lalu, seperti Hosana Putera Daud, Yerusalem Lihatlah Rajamu, Lihatlah Kota Yerusalem, dan lain-lain

Prefasi yang didoakan saat Doa Syukur Agung pada Hari Minggu Palma juga berbeda dengan minggu-minggu biasa lainnya. Isinya memperlihatkan nilai keagungan dan makna hakiki dari peristiwa tersebut. Silakan disimak berikut ini.

Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di manapun kami senantiasa bersyukur kepadamu dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami.

Sebab meskipun tak bersalah, Ia rela menderita bagi mereka yang bersalah. Ia rela pula dihukum mati secara tidak adil bagi mereka yang jahat. Wafat-Nya menghapus dosa-dosa kami dan kebangkitan-Nya memperolehkan kebebasan bagi kami.

Kristus itu pulalah yang oleh surga dan bumi, oleh para malaikat dan malaikat agung dipuji dan dimuliakan. Maka perkenankanlah kami ikut serta mengagungkan Dia dengan tak henti-hentinya berseru, kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah Engkau di Surga”.

Palm Sunday 4

Jakarta, 28 Maret 2018

Agustinus Surianto Himawan

Tinggalkan komentar