FROM MÉXICO WITH LOVE

KISAH TIGA MALAIKAT AGUNG

Dalam perjalanan ziarah ke Guadalupe, México, Agustus 2008, saya mengamati ada banyak patung malaikat terpasang di atas tembok dan pilar raksasa beberapa basilika, gereja raksasa, yang di dalamnya terdapat banyak kapel-kapel. Bukan malaikat biasa, namun mereka menyebutnya sebagai Malaikat Agung.

Di Indonesia kita hanya mengenal 3 Malaikat Agung, yaitu Mikael, Gabriel dan Rafael. Tradisi budaya setempat berpengaruh dalam hal-hal sampingan yang terkait iman itu sendiri. Bagi saya, sah-sah saja karena patung hanya asesoris, tempelan, bukan inti iman dan juga tidak akan menggerogoti inti iman itu sendiri.

Di sebuah toko rohani besar (lupa di kota mana di México) dijual berbagai patung para malaikat, juga patung Bunda Maria Guadalupe bersama Juan Diego, Our Lady of Guadalupe, yang dalam bahasa Spanyol disebut Nuestra Señora de Guadalupe. Wow, bagus-bagus juga.

Sontak waktu itu saya menelepon Manajer Toko Rohani OBOR, Ibu Nunik Sulandari. Waktu itu saya baru setahun lebih delapan bulan menjabat Direktur OBOR. Melalui telepon jarak super jauh itu, kami mendiskusikan apa dan bagaimana “selera umat” di Indonesia yang menjadi pengunjung OBOR, karena sebagai direktur yang baru seumur jagung menjabat, tentu saya belum paham segala hal sampai ke detil-detilnya.

Basilica Out Lady of Guadalupe, Mexico

Akhirnya, diputuskan saya harus membeli tiga set patung Malaikat Agung yang populer dalam devosi di Indonesia, yaitu Mikael, Gabriel, dan Rafael, serta dua set patung Bunda Maria Guadalupe dalam dua ukuran. Rencana berikutnya adalah ingin mereproduksinya di Indonesia untuk kebutuhan devosi Umat Katolik di dalam negeri.

Mikael, Gabriel dan Rafael

Malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang bertindak sebagai perantara antara Allah dan manusia, yang mengantar manusia pada kebaikan. Tiap agama Abrahamik memiliki ajaran khas tentang malaikat. Dari para malaikat itu ada beberapa yang disebut sebagai penghulu malaikat (malaikat agung, archangel) oleh Rasul Paulus, “sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga” (1 Tes 4: 16).

Ada berapa malaikat agung sih sebenarnya? Dalam dialog antara Tobit dan Tobias di Kitab Tobit bab 12 diperkenalkan jumlah tujuh malaikat oleh Rafael Malaikat Agung itu, “Aku ini Rafael, satu dari tujuh malaikat yang berdiri di hadapan Tuhan yang Agung, siap untuk melayani-Nya” (12: 15). Hanya tiga nama Malaikat Agung itu yang dikenal di Indonesia, yaitu Michael, Gabriel, dan Rafael. Namun di banyak tempat dan tradisi ada tambahan empat malaikat lainnya, dengan nama yang berbeda-beda.

Patung Tiga Malaikat Agung: Gabriel, Michael dan Rafael

Malaikat Agung Mikhael dikenal sebagai panglima dari para malaikat yang melindungi dalam peperangan dan kesulitan (Daniel 10: 12-13, 21; Daniel 12:1), yang dikenali oleh Yosua dalam peperangan di Tanah Perjanjian (Yosua 5:13-15), dan menjadi pemimpin bala tentara surgawi (Wahyu 12:7).

Malaikat Agung Gabriel, Jibril, artinya utusan, merupakan malaikat yang dikenal dalam ketiga tradisi agama Abrahamik (Yudaisme, Kristiani dan Islam). Gabriel memperkenalkan diri antara lain kepada Nabi Daniel (Daniel 8: 15-19; 9:21-23), kepada Zakharia (Lukas 1: 5-25), dan kepada Maria dari Nazareth (Lukas 1: 26-38).

Malaikat Agung Rafael adalah malaikat yang diutus sebagai penyembuh Tobit yang buta matanya selama beberapa tahun dan telah membuatnya putus asa. Allah mengutus Rafael untuk menemani Tobias, putra Tobit, melakukan perjalanan mencari obat yang dapat menyembuhkan Tobit, sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Tobit.

Tiga atau Tujuh Malaikat Agung?

Kita memang hanya mengenal tiga Malaikat Agung. Namun di banyak tradisi dikenal ada 7 Malaikat Agung. Tiga yang umum kita kenal yaitu Michael, Gabriel, Rafael. Empat nama yang lain, berbeda-beda dalam tradisi satu dengan tradisi lain, sebut saja misalnya nama-nama ini: Uriel, Jophiel, Samuel/Chamuel, Zadkiel, Jehudiel, Barachiel, Sealtiel/Selaphiel, Metatron,

Cerita tentang nama-nama malaikat itu juga bermacam-macam, lahir dari berbagai tradisi yang berbeda. Malaikat Agung Uriel muncul pasca-pembuangan dan diakui oleh banyak tradisi kekristenan di banyak tempat. Malaikat Agung Selaphiel, Sealtiel, Selatiel yang hanya ada dalam tradisi Katolik Bizantium dan Ortodoks Timur. Malaikat Agung Jehudiel, Jegudiel, Jhudiel dalam tradisi Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Ritus Timur. Malaikat Agung Barachiel yang ada dalam tradisi Katolik Bizantium dan Ortodoks Timur.

Biarkan saja, itu tradisi iman setempat yang tumbuh dan berkembang dalam perjalanan sejarah iman yang diwarnai berbagai adat kebiasaan, tradisi, dan budaya. Mau hanya tiga, atau tujuh, atau seratus, seribu, dan sebagainya tidak menjadi masalah karena bukan jumlah yang menjadi ukuran tetapi keyakinan bahwa ada makhluk ciptaan Tuhan yang luar biasa, yang disebut malaikat dalam bahasa manusiawi.

Tiga Malaikat Agung Menjadi Koleksi

Mungkin tak pernah terbayangkan oleh para ‘kolektor’ yang membeli patung ketiga Malaikat Agung Michael, Gabriel dan Rafael di OBOR bahwa master patung-patung itu sampai di Indonesia setelah melalui perjalanan darat ratusan kilometer dengan bis keliling México ikut mendampingi perjalanan ziarah saya dan rombongan Stella Kwarta Tours & Travel. Setelah itu masih dilanjutkan menyeberangi samudera pasifik dengan Eva Air menuju Jakarta, mampir transit di Los Angeles dan Taipei, sejauh hampir 20 ribu kilometer, dalam 2 hari penerbangan.

Juan Diego dan penampakan Bunda Maria di Bukit Tepejac, Guadalupe

Bagaimana cara membawanya? Apakah digendong ke mana-mana seperti lagunya Simbah Surip itu? Bagaimana mengemasnya? Apakah tidak repot? Gotong-gotongnya berat ngga sih? Bagaimana administrasinya? Kena biaya bagasinya berapa besar? Nah, ini memang hanya bisa dilakukan oleh orang tulus yang bersemangat tinggi, siap kerja berat, serta punya otak dan hati yang diberdayakan optimal.

Jakarta, 29 September 2020

Pesta Tiga Malaikat Agung Michael, Gabriel & Rafael

Agustinus Surianto Himawan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s