EINFACH LEBEN
Lina Jachmann, penulis Jerman kelahiran Hamburg, mengulas tentang gaya hidup minimalis sebagai alternatif bagi individu, masyarakat & lingkungan dalam bukunya “Einfach leben – Der Guide für einen minimalistischen Lebensstil”. Hidup minimalis adalah pilihan bagi sebuah gaya hidup.
Makna kata ‘einfach’ dalam bahasa Indonesia adalah bersahaja; gampang; lugas; mudah; sederhana. Sedangkan dalam bahasa Inggris ‘einfach leben’ bisa didefinisikan dengan ‘be satisfied with very little’.
“Einfach leben – Der Guide für einen minimalistischen Lebensstil”, sebuah kumpulan ide dari Lina Jachmann. (Foto dari pinkgreenblog.de)
Wikipedia, kamus & ensiklopedia keroyokan, mengulas begini: ‘Einfach Leben’, hidup sederhana, atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Melalui hidup sederhana yang dilakukannya dengan sukarela, seseorang ingin memperlihatkan sebuah alternatif dalam dunia modern yang dikuasai oleh konsumtivisme dan materialisme nan serba mewah. Misalnya, memilih tinggal di rumah minimalis, mengurangi jumlah dan jenis harta milik, meningkatkan kemandirian untuk mengurangi ketergantungan, dan lain-lain.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap “apa yang dibutuhkan”, bukan “apa yang diinginkan”. Apakah penganut einfach leben merupakan seorang asketis? Belum tentu. Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis adalah seorang asketis.
Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya, misalnya demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres.
Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.
Almarhum Pastor Yan Ladju OFM (kiri) di Pastoran St. Joseph, Sukabumi
Berbicara tentang penganut paham Einfach Leben, bagi saya, salah satu contoh konkretnya adalah Rama Yan Ladju OFM. Dengan sadar ia memilih cara hidupnya dengan mengikuti teladan para fransiskan yang diinspirasi oleh pilihan gaya hidup Santo Fransiskus Assisi, anak saudagar kaya, yang memilih hidup beda, melalui kesederhanaan. Pengikutnya kini berkembang ke seluruh dunia.
Sepanjang saya mengenal kehidupan seorang Yan Ladju OFM dlm 40 tahun terakhir sejak akhir 70-an, sampai ‘Saudari Maut’ menjemputnya, ia adalah personifikasi nyata dari penganut ‘einfach leben’ di zaman modern. Ia sungguh-sungguh ingin meniru gaya hidup Fransiskus Assisi, junjungannya.
Jakarta, 23 Juli 2018
Agustinus Surianto Himawan