PENGABDIAN 34 TAHUN

Ada banyak cara yang dipilih seseorang untuk mengisi hari-hari hidupnya agar menjadi berarti bagi dirinya sendiri, bagi sesama manusia dan ciptaan lainnya, dan terutama bagi kemuliaan Allah yang diimaninya sebagai Sang Pencipta. Kalimat bijak mengajarkan kepada kita, “Lahir sebagai apa, anak siapa, dimana dan bagaimana, adalah takdir Ilahi, namun mati dalam ketidakberartian adalah kesalahan kita”

Bersyukurlah, keluarga besar OBOR boleh memiliki sahabat setia, kawan seperjuangan bagi banyak karyawan dari generasi ke generasi, “katalog hidup” buku-buku rohani bagi para pelanggan dan pengunjung, yang akrab disapa dengan panggilan Mas Anto, atau Opa Anto.

Dialah Archadius Sanhadiyanto, yang mulai bekerja di OBOR tahun 1985 dan resmi purnakarya tahun 2019 ini saat usianya genap 55 tahun. Selama 34 tahun berada di OBOR, ia tentu turut mengalami jatuh bangunnya OBOR sebagai sebuah lembaga tua milik Gereja Katolik yang tahun ini pun genap berusia 70 tahun. Artinya Mas Anto hadir setiap hari di Gunung Sahari 91 sepanjang hampir setengah usia OBOR. Ia mengalami 3 periode gedung OBOR, mulai rumah kecil sederhana, lanjut mengikuti perubahan saat gedung OBOR dibangun bertingkat tujuh pada tahun 1988, sampai gedung ini direnovasi total pada tahun 2009.

OB 01

Postur tubuh gemuk dan dengan kesederhanaan gayanya telah menjadikannya sebagai “maskot” OBOR yang mudah dikenali.  Hampir semua pelanggan mengenalnya. Sebaliknya ia pun mengenal hampir semua romo/suster yang sering berkunjung mencari buku-buku atau kebutuhan barang rohani. Banyak orang terbantu ketika kesulitan mencari buku rohani tertentu karena ada Mas Anto, sang “katalog hidup”, yang senantiasa tahu jawabannya. Ia tahu apa nama buku yang dibutuhkan, di mana letak displainya, bahkan kalau buku yang dicari sedang kosong, dengan mudah ia menawarkan alternatif buku lain yang pas.

Mas Anto telah mengalami sekian banyak pimpinan OBOR: Pengurus Perkumpulan Rohani OBOR (PRO, sebelum 2002 namanya Yayasan Ekapraya), Direktur OBOR, Manajer Penerbit, serta Manajer Toko Rohani, yg masing-masing memiliki karakter kepemimpinan yang khas dan berbeda satu dengan lainnya. Setiap kali terjadi pergantian pimpinan maka ia pun harus ikut belajar mengikuti pola sang pemimpin baru dan menyesuaikan diri dengan situasi baru pula. Semua dijalaninya dengan sabar dan tekun, bahkan ia menjadi satu-satunya karyawan yang nyaris tanpa pernah terlambat masuk kerja.

Selasa, 23 April 2019, secara resmi Perkumpulan Rohani OBOR melepasnya untuk memasuki kehidupan baru, masa purnakarya. Acara berbarengan dengan perayaan paskah, yang dihadiri oleh Mgr. Anton Subianto Bunjamin (Ketua PRO), RD Siprianus Hormat (Sekretaris PRO), RD Agustinus Surianto H (Bendahara PRO).

20190423 Mas Anto & Kel
Archadius Sanhadiyanto diapit adik, adik ipar dan keponakannya, beserta Pengurus PRO dan Direktur OBOR (Foto: koleksi OBOR)

Manajemen PO & TRO juga hadir komplit, yaitu RD FX Sutanto (Direktur PO & TRO), Almateus Prasetyo (Manajer PO), Evi Yuliastuti (Manajer TRO), Nunik Sulandari (Manajer Keuangan & Umum), F. Rahardi (Staf Ahli), Yon Lesek (Pemimpin Redaksi PO), para Kabid, Kasi & Supervisor, beserta seluruh keluarga besar karyawan.

Jakarta, 25 April 2019

Agustinus Surianto Himawan

 

4 respons untuk ‘Mas Anto Purnakarya

  1. Waah.. beliau ini yang selalu ramah menyapa pembeli kebingungan seperti saya, yang hobi muter2 di Toko Buku OBOR tapi ngga tahu mau beli buku apa. Lalu beliau akan berikan rekomendasi buku-buku yang sesuai. Selamat menikmati masa purnakarya, Pak Anto. Terima kasih atas segala bantuan Bapak..

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar